Kamis, 09 Januari 2014

KUMPULAN CERITA FABEL Aesop 620 - 560 sebelum masehi







Aesop
620 - 560 sebelum masehi

Aesop (diucapkan Æsop, dari bahasa Yunani Αá¼´σωπος—Aisōpos) dikenal karena cerita-cerita fabel yang dianggap berasal dari dia. Berbagai macam kumpulan fabel dari Aesop masih diajarkan sebagai pendidikan moral dan digunakan sebagai subyek dari berbagai macam hiburan, khususnya dalam drama anak-anak dan kartun.
Umumnya yang kita kenal sebagai Aesop fabel adalah kumpulan cerita dari berbagai macam sumber yang berasal dari pengarang yang hidup sebelum Aesop ada.
Aesop sendiri dikatakan mengarang banyak cerita fabel yang kemudian diceritakan turun-temurun dari mulut ke mulut. Socrates (salah satu pemikir di jaman kuno) diperkirakan menghabiskan waktunya saat di penjara dengan mengubah Aesop fabel ke dalam bentuk sajak. Banyak filsuf dan pemikir-pemikir di jaman setelah Aesop menyatukan kembali kumpulan cerita tersebut di tahun 300 sebelum masehi, yang kemudian di terjemahkan ulang ke bahasa latin sekitar tahun 25 sebelum masehi oleh filsuf lain. Cerita fabel dari kedua koleksi kemudian disatukan adn diterjemahkan ulang ke bahasa Yunani kembali sekitar tahun 230 setelah masehi, dengan beberapa tambahan cerita fabel yang dimasukkan dan kemudian di terjemahkan lagi ke bahasa Arab dan bahasa lain. Kumpulan cerita tersebut selanjutnya diperkaya dengan cerita-cerita tambahan dari kebudayaaan Arab dan lainnya.
Kehidupan Aesop sendiri kurang jelas. Dia diperkirakan hidup sebagai budak (pelayan) di Samos sekitar tahun 550 SM, dan asal tempat kelahirannya pun tidak jelas, walaupun banyak negara sekarang yang mengaku bahwa Aesop lahir di negara tersebut.Edits by jaka gesik


Ahli Perbintangan

Dahulu kala hiduplah seorang tua yang dipercaya bisa meramal masa depan dengan melihat susunan bintang-bintang di langit. Dia menyebut dirinya sebagai seorang ahli perbintangan (astrologer) dan menghabiskan waktunya setiap malam dengan memandangi langit.
Suatu malam saat dia berjalan di sebuah jalan di pinggiran desa. Matanya menerawang memandangi bintang di atas langit. Dia mulai memperkirakan dan meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan dari susunan bintang yang dilihatnya, dan saat itu juga tiba-tiba dia jatuh terperosok ke dalam lubang yang berisikan lumpur dan air.
Di lubang tersebut, sang Ahli Perbintangan tenggelam oleh lumpur sampai sebatas telinganya, dan dengan panik Dia berusaha untuk menggapai pinggiran lubang agar dapat memanjat keluar.
Dia lalu berteriak-teriak minta tolong dalam keadaan panik dan dalam waktu yang singkat orang-orang desa berlarian untuk datang menolong dan menariknya keluar dari lubang. Salah seorang diantaranya lalu berkata:
"Kamu selalu berpura-pura bisa membaca masa depan dengan melihat bintang-bintang, tapi kamu gagal untuk melihat apa yang ada di bawah kakimu! Mungkin kejadian hari ini akan menjadi pelajaran agar kamu lebih memperhatikan apa yang ada di depanmu, dan membiarkan masa depan berjalan dengan sendirinya."
"Apa gunanya dapat membaca bintang-bintang," kata yang lainnya, "apabila kamu sendiri tidak bisa melihat apa yang terjadi di dunia?" Edits by jaka gesik
Urus dan perhatikanlah hal-hal yang kecil, sehingga dengan sendirinya hal-hal yang besar juga akan berjalan dengan baik.
Anak Kambing dan Serigala

Seekor anak kambing yang sangat lincah telah ditinggalkan oleh penggembalanya di atas atap jerami kandang untuk menghindari anak kambing itu dari bahaya. Anak kambing itu mencari rumput di pinggir atap, dan saat itu dia melihat seekor serigala dan memandang serigala itu dengan raut muka yang penuh dengan ejekan dan dengan perasaan yang penuh kemenangan, dia mulai mengejek serigala tersebut, walaupun pada saat itu dia tidak ingin mengejek sang Serigala, tetapi karena dia merasa serigala tersebut tidak akan dapat naik ke atas atap dan menangkapnya, timbullah keberaniannya untuk mengejek.

Serigala itupun menatap anak kambing itu dari bawah, "Saya mendengarmu," kata sang Serigala, "dan saya tidak mendendam pada apa yang kamu katakan atau kamu lakukan ketika kamu diatas sana, karena itu adalah atap yang berbicara dan bukan kamu."
Edits by jaka gesik

Janganlah kamu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginanmu secara terus menerus

 Anak Laki-laki dan Setoples Kacang


Seorang anak laki-laki diijinkan oleh ibunya untuk memasukkan tangannya ke dalam sebuah toples dan mengambil kacang yang ada di dalamnya. Dan anak laki-laki itu memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang, tetapi karena anak laki-laki itu mengambil kacang tersebut dengan genggaman yang sangat besar, dia tidak dapat menarik tangannya keluar, dan disana dia berdiri terus, tidak rela untuk melepaskan sebiji kacangpun dari genggamannya karena dia ingin mengambil semuanya sekaligus. Karena rasa penasaran dan kecewa dia mulai menangis.
"Putraku," kata ibunya ,"Ambillah kacang tersebut setengah genggam saja, sehingga kamu akan lebih mudah mengeluarkan tanganmu dari toples tersebut, dan mungkin kamu akan bisa memiliki lebih banyak kacang lagi jika kamu mengambilnya berulang-ulang." Edits by jaka gesik

Jangan mengerjakan sesuatu yang terlalu banyak sekaligus.
Anak Penggembala dan Serigala

Seorang anak gembala selalu menggembalakan domba milik tuannya dekat suatu hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Karena mulai merasa bosan tinggal di daerah peternakan, dia selalu menghibur dirinya sendiri dengan cara bermain-main dengan anjingnya dan memainkan serulingnya.
Suatu hari ketika dia menggembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya apabila dia melihat serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana.
Tuannya pernah berkata bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan orang-orang sekampung akan datang membantunya. Anak gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura-pura melihat serigala dan berteriak memanggil orang sekampungnya datang untuk membantunya. Dan anak gembala itu sekarang walaupun tidak melihat seekor serigala pun, dia berpura-pura lari ke arah kampungnya dan berteriak sekeras-kerasnya, "Serigala, serigala!"
Seperti yang dia duga, orang-orang kampung yang mendengarnya berteriak, cepat-cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut untuk membantunya. Tetapi yang mereka temukan adalah anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu orang-orang sekampung.
Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak, "Serigala! serigala!", kembali orang-orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, hanya menemukan anak gembala yang tertawa terbahak-bahak kembali.
Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar-benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala tersebut.
Dalam ketakutannya, anak gembala itu berlari ke arah kampung dan berteriak, "Serigala! serigala!" Tetapi walaupun orang-orang sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang untuk membantunya. "Dia tidak akan bisa menipu kita lagi," kata mereka.
Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali. Edits by jaka gesik
Pembohong tidak akan pernah di percayai lagi, walaupun saat itu mereka berkata benar.
Anak-anak dan katak di kolam

Pada suatu hari, beberapa orang anak laki-laki bermain-main di pinggiran sebuah kolam di mana pada kolam tersebut hiduplah beberapa keluarga katak. Anak laki-laki tersebut bermain-main dengan cara melemparkan batu-batu ke atas permukaan kolam.
Batu-batu yang beterbangan dengan cepat di atas permukaan kolam membuat anak-anak tersebut tertawa terbahak-bahak; sedangkan katak-katak yang menghuni kolam tersebut gemetar ketakutan.
Lalu seekor katak yang paling tua dan paling berani, mengeluarkan kepalanya dari dalam air dan berkata, "Oh, anak-anak, mohon hentikanlah permainan kalian! walaupun permainan kalian merupakan hiburan bagi kalian, permainan itu bisa menyebabkan kematian bagi kami!" Edits by jaka gesik
Pertimbangkan dengan baik sebelum melakukan sesuatu, apakah yang anda anggap sebagai hiburan, tidak akan menyebabkan orang lain menderita.
Angin Utara dan Matahari


Angin Utara dan Matahari berdebat tentang siapa diantara mereka yang lebih kuat. Sementara mereka berdebat dengan hebat, seorang pengembara berjalan melewati suatu jalan dengan badan terbungkus jubah.
"Mari kita buktikan" kata Matahari, "bahwa yang terkuat diantara kita adalah siapa saja yang bisa membuat pengembara itu membuka jubahnya. "
"Baiklah," kata Angin Utara , dan seketika itu juga meniupkan angin kencang yang dingin kepada pengembara itu.
Dengan hembusan angin yang kencang, ujung jubah yang dipakai pengembara, tertiup ke belakang. Tetapi ia segera membungkus erat jubah itu ke tubuhnya, dan semakin kuat angin bertiup, semakin erat ia membungkus tubuhnya. Angin utara berusaha merobek jubah pengembara itu dengan tiupan anginnya, namun semua usahanya sia-sia.
Tibalah giliran matahari. Matahari mulai memancarkan sinarnya. Pada awalnya sinar yang dikeluarkan cukup lembut , dan dalam sekejap, kehangatan menggantikan rasa dingin dari Angin Utara. Sang Pengembara kemudian melonggarkan jubahnya dan membiarkannya tergantung dari bahunya. Sinar matahari kemudian bersinar lebih terik dan makin terik. Pria itu melepaskan topinya dan mengusap alisnya yang basah oleh keringat. Akhirnya ia menjadi kepanasan sehingga ia melepaskan jubahnya, dan untuk menghindari sinar matahari yang terik, ia berteduh di bawah naungan bayangan pohon di pinggir jalan. Edits by jaka gesik
Kelembutan lebih unggul dibandingkan kekerasan.
Angsa dan Telur Emas

Dahulu kala, ada seorang petani yang memiliki seekor angsa yang sangatlah cantik, dimana setiap hari ketika petani tersebut mendatangi kandang angsa, sang Angsa telah menelurkan sebuah telur emas yang berkilauan.
Petani tersebut mengambil dan membawa telur-telur emas tersebut ke pasar dan menjualnya sehingga dalam waktu yang singkat petani tersebut mulai menjadi kaya. Tetapi tidak lama kemudian keserakahan dan ketidak-sabaran petani itu terhadap sang Angsa muncul karena sang Angsa hanya memberikan sebuah telur setiap hari. Sang Petani merasa dia tidak akan cepat menjadi kaya dengan cara begitu.
Suatu hari, setelah menghitung uangnya, sebuah gagasan muncul di kepala petani, gagasan bahwa dia akan mendapatkan semua telur emas sang Angsa sekaligus dengan cara memotong sang Angsa. Tetapi ketika gagasan tersebut dilaksanakan, tidak ada sebuah telur yang dapat dia temukan, dan angsanya yang sangat berharga terlanjur mati dipotong. Edits by jaka gesik
Barang siapa yang telah memiliki sesuatu dengan berlimpah, tetapi serakah dan menginginkan yang lebih lagi, akan kehilangan semua yang dimilikinya.

Anjing dan Bayangannya

Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.
Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya. Edits by jaka gesik
Sangatlah bodoh memiliki sifat yang serakah
Ayam Jantan yang Cerdik dan Rubah yang Licik

Suatu senja saat matahari mulai tenggelam, seekor ayam jantan terbang ke dahan pohon untuk bertengger. Sebelum dia beristirahat dengan santai, dia mengepakkan sayapnya tiga kali dan berkokok dengan keras. Saat dia akan meletakkan kepalanya di bawah sayap-nya, mata nya menangkap sesuatu yang berwarna merah dan sekilas hidung yang panjang dari seekor rubah.
"Sudahkah kamu mendengar berita yang bagus?" teriak sang Rubah dengan cara yang sangat menyenangkan dan bersemangat.
"Kabar apa?" tanya sang Ayam Jantan dengan tenang. Tapi dia merasa sedikit aneh dan sedikit gugup, karena sebenarnya sang Ayam takut kepada sang Rubah.
"Keluargamu dan keluarga saya dan semua hewan lainnya telah sepakat untuk melupakan perbedaan mereka dan hidup dalam perdamaian dan persahabatan mulai dari sekarang sampai selamanya. Cobalah pikirkan berita bagus ini! Aku menjadi tidak sabar untuk memeluk kamu! Turunlah ke sini, teman, dan mari kita rayakan dengan gembira."
"Bagus sekali!" kata sang Ayam Jantan. "Saya sangat senang mendengar berita ini." Tapi sang Ayam berbicara sambil menjinjitkan kakinya seolah-olah melihat dan menantikan kedatangan sesuatu dari kejauhan.
"Apa yang kau lihat?"tanya sang Rubah sedikit cemas.
"Saya melihat sepasang Anjing datang kemari. Mereka pasti telah mendengar kabar baik ini dan -"
Tapi sang Rubah tidak menunggu lebih lama lagi untuk mendengar perkataan sang Ayam dan mulai berlari menjauh.
"Tunggu," teriak sang Ayam Jantan tersebut. "Mengapa engkau lari? sekarang anjing adalah teman-teman kamu juga!"
"Ya,"jawab Fox. "Tapi mereka mungkin tidak pernah mendengar berita itu. Selain itu, saya mempunyai tugas yang sangat penting yang hampir saja saya lupakan."
Ayam jantan itu tersenyum sambil membenamkan kepalanya kembali ke bawah bulu sayapnya dan tidur, karena ia telah berhasil memperdaya musuhnya yang sangat licik. Edits by jaka gesik
Penipu akan mudah untuk ditakut-takuti.
Anjing dan Tiram

Ada seekor anjing yang sangat senang makan telur. Anjing itu sering masuk ke kandang ayam dan dengan rakusnya menelan telur ayam bulat-bulat.
Suatu hari, sang Anjing berjalan-jalan di pinggiran pantai. Anjing tersebut melihat seekor tiram, dan dalam sekejap sang Anjing menelan bulat-bulat tiram yang disangkanya telur.
Tidak berapa lama kemudian, seperti yang kita duga, sang Anjing merasakan sakit yang hebat di perutnya.
"Saya akhirnya mengerti bahwa tidak semua benda yang berbentuk bulat, adalah telur," katanya sambil mengerang kesakitan. Edits by jaka gesik
Bertindak terlalu tergesa-gesa, sering mengakibatkan penderitaan.
Anjing di dalam Kandang Kerbau

Seekor anjing yang tidur pulas di sebuah kandang sapi yang penuh dengan tumpukan jerami, dibangunkan oleh kerbau-kerbau yang kelelahan dan kelaparan sehabis bekerja di ladang. Tetapi sang Anjing tidak membiarkan kerbau-kerbau tersebut mendekati kandang. Anjing tersebut menggeram-geram dan mengancam menggigit seolah-olah kandang tersebut penuh dengan daging dan tulang yang semuanya adalah untuk dirinya sendiri.
Kerbau-kerbau tersebut menatap sang Anjing dengan tatapan jengkel. "Betapa egoisnya dia!" kata salah satu kerbau. "Dia tidak makan jerami tetapi dia tidak membiarkan kita yang sudah sangat kelaparan untuk memakan jerami tersebut!"
Saat itulah petani datang. Ketika dia melihat bagaimana tingkah laku sang Anjing, sang Petani lalu mengambil sebuah kayu dan mengusir sang Anjing sambil memukulnya karena tingkah lakunya yang egois dan mementingkan diri sendiri. Edits by jaka gesik
Jangan bertingkah seperti tidak ingin berbagi sesuatu yang pada dasarnya tidak dapat kamu nikmati sendiri.
Anjing yang Nakal

Ada seekor anjing yang sangat nakal dan jahat sehingga majikannya mengikatkan sebuah balok yang cukup berat di lehernya agar orang mengetahui kehadiran anjing tersebut dan bisa menghindari anjing itu. 
Tetapi sang Anjing yang nakal itu sangat bangga akan kalung dan balok kayu itu, dia bahkan berlari-larian sambil menyeret-nyeret balok kayu tersebut dengan ributnya untuk menarik perhatian orang lain. Tetapi tak ada satupun orang yang senang melihat anjing itu.
Seekor anjing lain yang melihatnya kemudian berkata "Kamu seharusnya lebih bijaksana dan berdiam diri di rumah agar orang tidak melihat balok yang dikalungkan di lehermu. Apakah kamu senang bahwa semua orang tahu betapa nakal dan jahatnya kamu?" Edits by jaka gesik
Terkenal karena kebaikan, sangatlah berbeda dengan terkenal karena kejahatan.


Ayam Yang Berkelahi dan Burung Elang

Di suatu daerah pertanian, hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Pada suatu hari, mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi, saling mematuk dan mencakar. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya di kalahkan dan lari menjauh ke sudut untuk bersembunyi.
Ayam jantan yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang ke atas atap kandang, dan mengkepak-kepakkan sayapnya, berkokok dengan sangat bangga dan kerasnya seolah-olah dia ingin memberi tahukan ke seluruh dunia tentang kemenangannya. Tetapi saat itu seekor burung elang yang terbang di udara mendengar dan akhirnya melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang tersebut akhirnya turun dan menyambar dan menerkam ayam jantan yang jadi pemenang tadi untuk dibawa ke sarangnya.
Ayam yang satunya yang tadinya dikalahkan, melihat seluruh kejadian itu dan keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang di perkelahian tadi. Edits by jaka gesik
Rasa sombong menyebabkan kejatuhan

Babi Hutan dan Rubah

Seekor babi hutan sedang sibuk mengasah taringnya pada sebuah batang pohon. Bertepatan dengan saat itu, secara kebetulan lewatlah seekor rubah. Rubah yang suka mengolok-olok teman-teman dan tetangganya, langsung mengoloknya dengan berpura-pura melihat kesana-kemari, seolah-olah takut pada musuh yang tidak terlihat. Tetapi sang Babi Hutan tidak memperdulikan tingkah sang Rubah dan tetap melanjutkan pekerjaannya.
"Mengapa engkau melakukan hal tersebut?" kata sang Rubah dengan senyum mengejek. "Saya tidak melihat ada musuh dan bahaya di sini."
"Kamu benar, memang sekarang tidak ada musuh dan bahaya yang mengancam" jawab sang Babi Hutan, "tetapi ketika musuh benar-benar datang, saya tidak akan sempat mengasah taring saya lagi seperti sekarang. Saat musuh dan bahaya datang ke sini nantinya, setidak-tidaknya saya telah memiliki senjata untuk menghadapinya." Edits by jaka gesik
Selalulah siap siaga dan waspada.
Bangau dan Rubah Makan Bersama

Suatu hari seekor rubah memikirkan rencana untuk mempermaikan temannya - seekor burung bangau yang penampilannya selalu membuat sang Rubah tertawa.
"Kamu harus datang dan menikmati makan siang bersamaku hari ini," kata sang Rubah kepada sang Bangau, sambil tersenyum-senyum karena memikirkan gurauan yang akan diperbuat olehnya. Sang Bangau dengan senang menerima undangan dari sang Rubah dan datang pada siang hari itu.
Untuk makan siang, sang Rubah menyiapkan sup yang disajikan pada piring yang sangat ceper dan hampir datar, sehingga sang Bangau tidak bisa menikmati sup tersebut, hanya ujung paruhnya saja yang bisa menyentuh air sup. Tak setetes sup yang bisa di minumnya, sedangkan sang Rubah menjilati sup tersebut dengan gampangnya sambil tertawa-tawa hingga sang Bangau menjadi sangat kecewa karena telah dipermainkan.
Sang Bangau yang lapar dan merasa tidak senang, tetap berusaha untuk tenang. Lalu kemudian sang Bangau balas mengundang sang Rubah untuk makan siang keesokan hari di rumahnya.
Keesokan hari, tepat pada saat makan siang, sang Rubah tiba di rumah sang Bangau yang menyediakan ikan yang sangat lezat sebagai menunya, tetapi ikan tersebut di sajikan dalam sebuah guci tinggi yang mempunyai mulut guci yang sempit. Sang Bangau dengan gampang memakan ikan tersebut dengan paruhnya yang panjang sedangkan sang Rubah hanya bisa menjilati pinggiran guci sambil mencium lezatnya makanan yang tersaji. Saat sang Rubah menjadi marah, dengan tenangnya sang Bangau berkata:
Jangan mempermainkan orang karena kamu sendiri pasti tidak suka untuk dipermainkan. Edits by jaka gesik
Banteng Yang Berkelahi dan Katak di Rawa-rawa

Dua ekor banteng berkelahi dengan sengitnya di dekat suatu rawa-rawa. Katak tua yang hidup di rawa-rawa menjadi gemetar ketakutan saat melihat perkelahian sengit itu.
"Apa yang kamu takutkan?" kata katak yang masih muda.
"Tidakkah kamu melihat," balas sang Katak Tua, "bahwa banteng yang kalah akan terdorong menuju ke rawa-rawa di sini, dan kita semua akan terinjak sampai masuk ke dalam lumpur?"
Benar apa kata sang Katak Tua itu, tidak berapa lama kemudian, banteng yang kalah terdorong sampai ke rawa-rawa, dan telapak kakinya yang besar dan keras tanpa sengaja menginjak beberapa katak di rawa-rawa tersebut hingga tewas. Edits by jaka gesik
Saat sesuatu yang besar berkelahi dan terjatuh, yang kecil turut mengalami penderitaan.


Beruang dan Lebah

Seekor beruang menjelajahi hutan untuk mencari buah-buahan, menemukan pohon tumbang di mana pada pohon tersebut terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu. Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut untuk mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut. Tepat pada saat itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu. Lebah-lebah yang pulang tersebut,  tahu akan maksud sang Beruang dan mulai terbang mendekati sang Beruang, menyengatnya dengan tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon.
Beruang tersebut menjadi sangat marah dan seketika itu juga, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut dan dengan cakarnya menghancurkan sarang lebah. Tetapi hal ini malah membuat seluruh kawanan lebah yg berada dalam sarang, keluar dan menyerang sang Beruang. Beruang yang sial itu akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan dirinya dengan cara menyelam ke dalam air sungai. Edits by jaka gesik
Terkadang lebih bijaksana untuk berdiam diri menahan derita dari satu luka daripada menambah banyak luka karena mengamuk.

Burung Bangau yang Angkuh

Seekor bangau berjalan dengan langkah yang anggun di sepanjang sebuah sungai kecil, matanya menatap air sungai yang jernih, leher dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya. Saat itu, sungai di penuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.
"Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil," katanya kepada diri sendiri. "Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya."
Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.
"Tidak," kata sang Bangau. "Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!"
Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai. Edits by jaka gesik
Jangan bersikap terlalu angkuh dan menolak sesuatu yang kecil, karena bisa saja kamu tidak mendapatkan apa-apa karena keangkuhanmu.

 Burung Elang dan Burung Gagak


Seekor burung Elang, dengan kekuatan sayapnya menyambar seekor anak domba dengan kukunya dan membawanya pergi jauh ke angkasa, seekor burung gagak melihat kejadian itu, dan terbayang dibenaknya sebuah gagasan bahwa dia mempunyai kekuatan untuk melakukan hal yang sama dengan burung elang tersebut. Dan dengan membuka sayapnya lebar-lebar kemudian terbang di udara dengan galaknya, dia meluncur kebawah dan dengan cepat menghamtam bagian punggung seekor domba, tetapi ketika dia mencoba untuk terbang kembali dia baru sadar kalau dia tidak bisa mengangkat domba tersebut dan dia tidak dapat terbang lagi karena kukunya telah terjerat pada bulu domba, walaupun dia mencoba untuk melepaskan dirinya, jeratan itu terlalu sulit untuk dilepaskan sehingga dia merasa putus ada dan tetap tinggal di atas punggung domba tersebut.
Seorang pengembala yang melihat burung gagak itu mengibas-ngibaskan sayapnya berusaha melepaskan diri, pengembala itu menyadari apa yang telah terjadi, pengembala itupun berlari dan segera menangkap burung itu lalu mengikat dan mengurung burung gagak tersebut, setelah menjelang sore dia memberikan burung gagak itu kepada anak-anaknya di rumah untuk bermain.
"Betapa lucunya burung ini!" mereka sambil tertawa, "ini disebut burung apa ayah?"
"itu burung gagak, anakku. Tetapi jika kamu bertanya kepadanya, dia akan menjawab dia adalah dia seekor burung elang."
Edits by jaka gesik
Jangan biarkan kesombonganmu membuat kamu lupa diri akan kemampuanmu
Burung Gagak dan Sebuah Kendi

Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Kemudian tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu mengambil kerikil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendipun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat di capai oleh sang burung Gagak. Edits by jaka gesik
Walaupun sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat.

Burung Lark yang Bersarang di Ladang Gandum

Seekor burung Lark (*burung jenis ini, tidak membangun sarangnya di pohon, tetapi di permukaan tanah) membangun sarangnya di permukaan tanah pada suatu ladang gandum. Seiring dengan berjalannya waktu, gandum ini tumbuh makin tinggi, begitu pula dengan anak-anak burung Lark yang tumbuh makin kuat. Suatu hari, ketika biji-biji gandum yang terlihat kuning keemasan terayun-ayun saat tertiup angin, sang Petani dan anaknya datang ke ladang tersebut.
"Gandum ini telah siap untuk kita panen," kata sang Petani. "Kita harus memanggil tetangga-tetangga dan teman-teman untuk membantu kita memanennya."
Anak-anak burung Lark yang masih muda dan kebetulan mendengar pembicaraan tersebut menjadi takut, karena mereka mengerti bahwa hidup mereka berada dalam keadaan bahaya apabila mereka tidak pindah dari sarangnya saat para pemanen datang. Ketika induk burung datang membawakan mereka makanan, mereka langsung menceritakan apa yang telah mereka dengarkan.
"Janganlah takut anak-anakku," kata sang Induk Burung. "Jika petani mengatakan akan memanggil tetangga dan teman-temannya untuk membantunya mengerjakan pekerjaannya, gandum-gandum ini tidak akan dipanen dalam waktu dekat.
Beberapa hari kemudian, gandum-gandum di ladang menjadi sangat matang, dan disaat angin bertiup menggoyangkan batangnya, beberapa butir biji gandum jatuh bertaburan di atas kepala burung Lark yang masih muda.
"Jika gandum ini tidak kita panen dalam waktu dekat," kata sang Petani, "kita akan kehilangan setengah dari hasil panen. Kita tidak dapat menunggu datangnya bantuan dari teman-teman kita. Besok kita harus memulai pekerjaan kita, tanpa bantuan orang lain."
Ketika burung Lark muda memberi tahu induknya tentang segala sesuatu yang mereka dengar dari sang Petani, Induknya berkata:
Kalau begitu, kita harus meninggalkan sarang ini secepatnya. Saat seorang manusia mengambil keputusan untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri tanpa tergantung pada orang lain, yakinlah bahwa mereka tidak akan menunda pekerjaannya lagi."
Sore itu juga, semua anak-anak burung mengepak-ngepakkan sayapnya dan mencoba untuk terbang, dan saat matahari terbit pada keesokan harinya, Petani dan anak-anaknya mulai bekerja memotong dan memanen gandum yang telah matang. Di ladang gandum tersebut, mereka menemukan sebuah sarang burung Lark yang telah kosong dan ditinggalkan oleh penghuninya. Edits by jaka gesik
Bekerja sendiri dan tidak bergantung pada bantuan orang lain, adalah hal yang terbaik.
Burung Merak yang Angkuh dan Bangau

Seekor burung merak yang berjalan dengan penuh keangkuhan, suatu hari bertemu dengan seekor burung bangau, dan untuk membuat sang Bangau kagum, dia merentangkan bulunya yang indah di bawah sinar matahari.
"Lihat," katanya. "Dapatkah kamu mengalahkan keindahan ku? Saya bermandikan kemewahan dan pelangi, sedangkan bulu mu kusam kelabu seperti debu!"
Sang Bangau merentangkan sayapnya lebar-lebar dan terbang jauh tinggi ke atas.
"Ikutilah saya kalau kamu bisa," Kata sang Bangau. Tetapi sang Merak hanya bisa berdiri terpaku karena burung merak termasuk jenis burung yang tidak dapat terbang, sedangkan sang Bangau terbang melayang-layang di langit biru dengan bebasnya. Edits by jaka gesik
Kegunaan lebih berharga dan lebih penting dibandingkan hal yang bersifat hiasan.


Cerita Gunung

Seorang anak dan ayahnya sedang berjalan diatas gunung. Tiba tiba, anaknya terjatuh, Dia terluka dan berteriak : "AAAhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!." Tetapi Ia sangat kaget mendengar ada suara pantulan dari gunung sebelah."AAhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!."
Dengan penuh rasa penasaran, diapun kembali berteriak : "Siapa kamu?" Diapun menerima kembali jawaban yang sama : Siapa kamu?" dan kemudian dia berteriak ke gunung itu: "Saya mengagumimu!" dan suara itupun kembali : "Saya mengagumimu!."
Dengan muka marah pada jawaban itu, dia berteriak : "Penakut" Dia masih menerima jawaban yang sama, "Penakut!."
Dia menatap ayahnya dan bertanya : "Apa yang sedang terjadi?" Ayahnya sembari tersenyum dan berkata : "Sayang, perhatikan." Kembali ayah akan berteriak : "Kamu Juara." Diapun menerima jawaban yang sama : "Kamu Juara."
Anak ini kembali kaget dan tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi, kemudian Ayahnya menjelaskan bahwa itulah yang disebut dengan ECHO (Gema suara), tetapi itulah sesungguhnya hidup.
Segalanya akan kembali kepada kita, apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan. Hidup kita secara sederhana adalah gambaran dari kelakuan yang kita perbuat. Edits by jaka gesik
Jika kamu ingin lebih banyak cinta dalam dunia,
maka ciptakanlah Cinta dalam Hatimu.
Jika Kamu ingin lebih berkemanpuan dalam timmu,
maka tingkatkanlah kemampuanmu
"Hidup akan memberikan kembali kepadamu, apa yang telah kamu berikan kepadanya. Dalam segala hal."
Dua Ekor Kambing

Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing. Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya.
Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Keduanya masih tidak mau mengalah dan malahan saling mendorong dengan tanduk mereka sehingga kedua kambing tersebut akhirnya jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya. Edits by jaka gesik
Lebih baik mengalah daripada mengalami nasib sial karena keras kepala.
Dua Orang Pengembara dan Seekor Beruang


Dua orang berjalan mengembara bersama-sama melalui sebuah hutan yang lebat. Saat itu tiba-tiba seekor beruang yang sangat besar keluar dari semak-semak di dekat mereka.
Salah satu pengembara, hanya memikirkan keselamatannya dan tidak menghiraukan temannya, memanjat ke sebuah pohon yang berada dekat dengannya.
Pengembara yang lain, merasa tidak dapat melawan beruang yang sangat besar itu sendirian, melemparkan dirinya ke tanah dan berbaring diam-diam, seolah-olah dia telah meninggal. Dia sering mendengar bahwa beruang tidak akan menyentuh hewan atau orang yang telah meninggal.
Temannya yang berada di pohon tidak berbuat apa-apa untuk menolong temannya yang berbaring. Entah hal ini benar atau tidak, beruang itu sejenak mengendus-endus di dekat kepalanya, dan kelihatannya puas bahwa korbannya telah meninggal, beruang tersebutpun berjalan pergi.
Pengembara yang berada di atas pohon kemudian turun dari persembunyiannya.
"Kelihatannya seolah-olah beruang itu membisikkan sesuatu di telingamu," katanya. "Apa yang di katakan oleh beruang itu"
"Beruang itu berkata," kata pengembara yang berbaring tadi, "Tidak bijaksana berjalan bersama-sama dan berteman dengan seseorang yang membiarkan dan tidak menghiraukan temannya yang berada dalam bahaya." Edits by jaka gesik
Kemalangan dapat menguji sebuah persahabatan.
Dua Orang yang Memperebutkan Bayangan Keledai

Seorang pengembara menyewa seekor keledai untuk membawanya ke suatu tempat yang jauh. Pemilik keledai itu juga ikut pergi beserta pengembara itu, berjalan di sampingnya untuk menuntun sang Keledai dan menunjukkan jalan.
Jalan menuju tempat yang di tuju adalah jalan yang tandus di mana tidak ada sebatang pohon pun yang tumbuh di sepanjang jalan. Karena matahari bersinar sangat terik, pengembara itu akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak dan beristirahat, dan karena tidak ada tempat untuk berteduh dapat ditemukan di tempat itu, pengembara itu lalu duduk di bawah bayang-bayang sang Keledai.
Sekarang panas matahari juga telah mempengaruhi si pemilik keledai, sehingga pemilik keledai tersebut juga berharap untuk bisa beristirahat di bawah naungan bayangan sang Keledai, ia mulai bertengkar dengan pengembara dan mengatakan bahwa pengembara itu hanya menyewa keledainya, dan tidak termasuk bayangan dari sang Keledai.
Tidak lama kemudian, mereka saling berkelahi tanpa menyadari bahwa sang Keledai berjalan pergi meninggalkan mereka berdua. Edits by jaka gesik
Karena bertengkar memperebutkan sesuatu yang tidak nyata, kita kadang kehilangan harta yang paling utama.
Gembala dan Janji-Janjinya

Seorang gembala domba, suatu hari menghitung jumlah gembalaannya, dan menemukan bahwa sejumlah domba telah hlang.
Karena marah, sang Gembala berkata dengan lantang bahwa dia akan menangkap dan menghukum pencuri yang mengambil dombanya. Sang Gembala menduga bahwa seekor serigalalah yang memangsa domba-dombanya dan untuk itu, sang Gembala berjalan menuju ke pergunungan berbukit di mana pada pegunungan tersebut terdapat sebuah gua yang menjadi sarang serigala. Sebelum berangkat, sang Gembala berdoa kepada Tuhan agar menolongnya menemukan pencuri ternaknya, dan untuk itu, sang Gembala berjanji akan mengurbankan seekor domba yang gemuk sebagai rasa syukurnya nanti.
Sang Gembala kemudian mencari kesana-kemari sepanjang hari, tetapi dia tak menemukan seekor serigalapun, dan saat dia melewati gua besar di sisi pegunungan, seekor singa besar berjalan keluar dengan membawa seekor domba dimulutnya. Dalam rasa ketakutan yang amat sangat, dengan badan dan kaki gemetaran, sang Gembala langsung berlutut dan berdoa kembali kepada Tuhan.
"Ya Tuhan, hamba tidak sadar bahwa apa yang tadinya saya minta akan menjadi seperti ini. Tolonglah hamba-Mu ini sekarang, hamba berjanji akan memberikan hewan kurban berupa seekor sapi yang besar apabila pencuri domba ini pergi menjauh dari sini!" Edits by jaka gesik
Janganlah meminta sesuatu secara gamblang, hal-hal yang membuat kamu menyesal apabila benar-benar terjadi.
Gembala dan Kambing yang Tanduknya Patah

Seekor kambing terpisah dari kawanannya karena mencari rumput yang lebih hijau yang dilihatnya di kejauhan. Sang Gembala yang melihat kambing tersebut, berteriak memanggilnya, tetapi sia-sia karena sang Kambing tidak memperhatikan dan mendengarkan teriakannya. Sang Gembala lalu mengambil sebuah batu dan melemparkannya ke kambing tersebut hingga salah satu tanduknya patah.
Sang Gembala menjadi ketakutan.
"Mohon jangan laporkan kepada tuanku," kata sang Gembala.
"Tidak perlu," jawab sang Kambing, "tandukku yang patah akan berbicara nantinya!" Edits by jaka gesik
Perbuatan jahat tidak akan dapat ditutupi.
Gembala Kambing dan Kambing Liar

Pada suatu hari yang dingin, dimana badai dan angin bertiup kencang, seorang gembala kambing menggiring kambing-kambingnya ke tempat perlindungan di sebuah gua. Ternyata dalam gua itu juga didapati segerombolan kambing hutan ikut berteduh. Sang Gembala sangat ingin membuat agar gerombolan kambing hutan hutan itu mau menjadi bagian dari ternaknya. Untuk itu, sang gembala memberi mereka makanan yang baik hingga sekenyang-kenyangnya. Sedangkan untuk kambing gembalaannya sendiri, hanya diberi makan sedikit. Saat cuaca menjadi terang, sang Gembala pun menggiring kambing-kambingnya keluar bersama dengan gerombolan kambing hutan. Saat gerombolan kambing hutan keluar dari gua, kambing tersebut meninggalkan sang Gembala dan meneruskan perjalanannya ke sepanjang bukit .
Inikah bentuk terima kasih kalian setelah saya memperlakukan kalian dengan baik dan memberi kalian makanan yang banyak?" tanya sang Gembala.
"Jangan berharap kami akan ikut gerombolan ternakmu," kata seekor kambing hutan. "Kami tahu bagaimana kamu akan memperlakukan kami nantinya saat segerombolan ternak baru datang, seperti kamu memperlakukan kambing-kambingmu saat kami datang tadi." Edits by jaka gesik
Tidaklah bijak untuk memperlakukan teman lama dengan jelek saat memiliki teman yang baru.

Katak dan Tikus

Ketika seekor tikus muda yang mencari petualangan baru, berjalan menyusuri pinggiran kolam di mana di kolam tersebut tinggallah seekor katak. Saat katak tersebut melihat tikus, dia berenang menuju ke tepi kolam dan berkata:
"Maukah kamu mengunjungi saya? Saya berjanji kamu akan senang."
Sang Tikus tidak berpikir panjang lagi, karena dia sangat ingin berpetualang ke seluruh dunia dan melihat segala yang ada di dunia. Tetapi walaupun dia bisa berenang sedikit, dia tidak berani untuk masuk dan berenang di kolam tanpa bantuan.
Sang katak memiliki akal, agar sang Tikus bisa yakin bahwa katak akan dapat selalu membantu sang Tikus saat berenang di kolam, dia mengikat kaki tikus tersebut ke kakinya sendiri dengan seutas tali. Lalu dia melompat ke dalam kolam, sambil menarik teman jalannya yang bodoh bersamanya.
Sang tikus yang terbawa-bawa berenang bersama katak akhirnya merasa cukup dan ingin kembali ke pinggiran kolam; tetapi sang Katak yang jahat memiliki rencana lain. Dia kemudian menarik Sang Tikus masuk ke dalam air dan menenggelamkannya sehingga meninggal. Tetapi sebelum sempat melepaskan tali yang mengikat dia dengan tikus yang telah meninggal, seekor elang terbang menyambar ke bawah, menangkap tikus dan membawanya pergi, bersama Sang Katak yang tergantung-gantung pada kaki tikus. Saat itulah, Sang Elang sadar bahwa dengan sekali sambar mendapatkan dua makanan sekaligus untuk makan siangnya. Edits by jaka gesik

Siapa yang menyakiti orang lain, sering mendapatkan ganjaran atas kelicikannya.

Hercules dan Pembawa Gerobak

Seorang petani sedang mengemudikan gerobaknya di pinggir jalan yang berlumpur setelah hujan keras. Saat itu kuda-kudanya mengalami kesulitan untuk menyeret gerobak yang penuh muatan melalui lumpur yang dalam, dan akhirnya gerobak itu berhenti secara tiba-tiba ketika salah satu rodanya terperosok kedalam lumpur.
Petani itu kemudian turun dari tempat duduknya dan berdiri disamping gerobak itu sambil memandang gerobaknya, tetapi tidak ada upaya dan usaha yang dilakukan oleh petani yang membawa gerobak tersebut untuk mengeluarkan roda itu dari dalam lumpur. Dia hanya mengutuk dirinya sendiri akan nasib malang yang menimpanya, lalu dia berteriak-teriak memanggil Hercules dengan suara keras untuk datang membantu dan menolongnya, saat itulah Hercules muncul, dan berkata: "Letakkan pundakmu di roda itu dan perintahkan kudamu untuk menariknya. Apakah kamu pikir kamu akan dapat memindahkan gerobak itu hanya dengan memandangnya dan mencercanya? Saya tidak akan menolongmu kecuali kamu melakukan usaha untuk menolong dirimu sendiri."

Dan ketika petani itu menaruh pundaknya pada roda itu dan memerintahkan kudanya untuk menariknya, gerobak itu bergerak dengan sangat cepat dan akhirnya bisa keluar dari lumpur, dan dengan segera petani itu kembali mengendarai gerobaknya dengan hati yang senang karena mendapatkan satu pelajaran.
Edits by jaka gesik

Membantu diri sendiri adalah bantuan yang sangat berharga
Tuhan akan menolong hamba-Nya yang menolong dirinya sendiri.
Katak dan Tikus

Ketika seekor tikus muda yang mencari petualangan baru, berjalan menyusuri pinggiran kolam di mana di kolam tersebut tinggallah seekor katak. Saat katak tersebut melihat tikus, dia berenang menuju ke tepi kolam dan berkata:
"Maukah kamu mengunjungi saya? Saya berjanji kamu akan senang."
Sang Tikus tidak berpikir panjang lagi, karena dia sangat ingin berpetualang ke seluruh dunia dan melihat segala yang ada di dunia. Tetapi walaupun dia bisa berenang sedikit, dia tidak berani untuk masuk dan berenang di kolam tanpa bantuan.
Sang katak memiliki akal, agar sang Tikus bisa yakin bahwa katak akan dapat selalu membantu sang Tikus saat berenang di kolam, dia mengikat kaki tikus tersebut ke kakinya sendiri dengan seutas tali. Lalu dia melompat ke dalam kolam, sambil menarik teman jalannya yang bodoh bersamanya.
Sang tikus yang terbawa-bawa berenang bersama katak akhirnya merasa cukup dan ingin kembali ke pinggiran kolam; tetapi sang Katak yang jahat memiliki rencana lain. Dia kemudian menarik Sang Tikus masuk ke dalam air dan menenggelamkannya sehingga meninggal. Tetapi sebelum sempat melepaskan tali yang mengikat dia dengan tikus yang telah meninggal, seekor elang terbang menyambar ke bawah, menangkap tikus dan membawanya pergi, bersama Sang Katak yang tergantung-gantung pada kaki tikus. Saat itulah, Sang Elang sadar bahwa dengan sekali sambar mendapatkan dua makanan sekaligus untuk makan siangnya. Edits by jaka gesik

Siapa yang menyakiti orang lain, sering mendapatkan ganjaran atas kelicikannya.
Katak yang bermulut besar

Seekor katak tua mengumumkan ke semua tetangganya bahwa dia telah belajar menjadi seorang dokter dan dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Seekor rubah yang menjadi tetangganya, bergegas menemui sang Katak Tua ini. Dia lalu mengamati sang Katak dengan cermat.
"Tuan Katak," kata sang Rubah, "Saya diberi tahu bahwa kamu bisa menyembuhkan penyakit apapun! tetapi coba lihat dirimu sendiri, dan cobalah beberapa obat buatanmu untuk dirimu sendiri juga. Jika kamu bisa menyembuhkan kerutan-kerutan pada kulitmu dan penyakit rematik yang sekarang kamu derita, orang akan percaya kepadamu. Kalau tidak sembuh, saya menyarankan agar kamu mengganti pekerjaanmu." Edits by jaka gesik
Siapa yang ingin memperbaiki orang lain, seharusnya memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu.
Keledai Bodoh dan Anjing Kesayangan Tuannya

Di suatu masa, hiduplah seekor keledai yang tuannya memiliki seekor anjing juga. Anjing ini merupakan kesayangan tuannya dan sering menerima banyak tepukan, belaian dan kata-kata manis, beserta makanan enak yang langsung berasal dari piring tuannya. Setiap hari  anjing ini akan berlari menyambut tuannya, bermain-main dengan gembira, melompat naik ke pangkuan tuannya sambil menjilati tangan dan wajah tuannya.
Semua ini disaksikan oleh sang keledai dengan rasa cemburu. Walaupun ia mendapatkan makanan yang cukup, ia tetap harus bekerja keras; disamping itu, tuannya jarang memperhatikan sang keledai.
Sekarang sang Keledai yang iri hati, memiliki gagasan konyol untuk mengambil hati tuannya, dan mencoba bertindak seperti anjing tuannya. Jadi suatu ketika, ia meninggalkan kandangnya dan masuk ke rumah dengan bersemangat.
Melihat tuannya yang sedang makan di meja makan, ia lalu menendang-nendangkan kakinya ke atas, dengan ringkikan parau, melompat-lompat dan berlari mengelilingi meja makan. Lalu ia pun meletakkan kedua kaki depannya di pangkuan tuannya dan menjilatkan lidahnya ke wajah tuannya, persis seperti apa yang biasanya di lakukan oleh sang Anjing. Tetapi karena berat, keledai dan tuannya jatuh bergulingan di atas piring-piring yang pecah dan jatuh dari meja.
Tuannya yang terkejut dengan kelakukan aneh sang Keledai, berteriak minta tolong, dan tidak lama kemudian beberapa pelayan datang. Saat melihat betapa berbahayanya tindakan sang Keledai terhadap tuannya, mereka mengambil kayu dan mengusir keledai itu keluar kembali ke kandangnya. Di sanalah sang Keledai duduk dan menyesali kebodohannya yang hanya membawa pukulan di tubuhnya. Edits by jaka gesik
Jangan mencoba mencari perhatian dengan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan sifat dan karaktermu.


Keledai dan Garam Muatannya

Seorang pedagang, menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi kali ini, keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Gembira karena merasakan muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan, sang Keledai merasa sangat gembira ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka.
Pada hari berikutnya, sang Pedagang kembali membawa muatan garam. Sang Keledai yang mengingat pengalamannya kemarin saat tergelincir di tengah sungai itu, dengan sengaja membiarkan dirinya tergelincir jatuh ke dalam air, dan akhirnya dia bisa mengurangi bebannya kembali dengan cara itu.
Pedagang yang merasa marah, kemudian membawa keledainya tersebut kembali ke pasar, dimana keledai tersebut di muati dengan keranjang-keranjang yang sangat besar dan berisikan spons. Ketika mereka kembali tiba di tengah sungai, sang keledai kembali dengan sengaja menjatuhkan diri, tetapi pada saat pedagang tersebut membawanya ke pinggir sungai, sang keledai menjadi sangat tidak nyaman karena harus dengan terpaksa menyeret dirinya pulang kerumah dengan beban yang sepuluh kali lipat lebih berat dari sebelumnya akibat spons yang dimuatnya menyerap air sungai. Edits by jaka gesik
Cara yang sama tidak cocok digunakan untuk segala situasi.

Keledai dan Pemiliknya

Seekor keledai dituntun oleh pemiliknya melewati sebuah jalan yang sempit di pinggiran jurang. Sang Keledai tiba-tiba memutuskan untuk tidak memperdulikan tuntunan dari pemiliknya dan mencoba untuk memilih jalan yang diinginkannya. Dia bisa melihat jalan yang ada di bawah jurang, dan berpikir bahwa jalan yang tercepat untuk mencapai jalan di bawah jurang adalah dengan cara menuruni jurang tersebut. Saat dia ingin meloncat ke dalam jurang, pemiliknya dengan cepat menangkap ekornya dan menahan serta menarik mundur keledai tersebut agar tidak melompat ke dalam jurang, tetapi sang Keledai yang keras kepala dan bodoh terus meronta-ronta sekuat tenaga.
Karena pemiliknya tidak kuat lagi untuk menahan keledai yang meronta-ronta ingin melompat ke jurang, pemiliknya lalu berkata "Baiklah, pergilah ke arah yang kamu mau, binatang bodoh, dan nanti kita lihat apa yang terjadi."
Saat pemiliknya melepaskan ekornya, sang Keledai melompat ke dalam jurang dan akhirnya meluncur sepanjang jurang yang terjal dengan kaki di atas dan kepala di bawah, terbentur sepanjang dinding jurang yang curam. Edits by jaka gesik
Mereka yang tidak mau mendengarkan nasehat yang baik dari orang yang lebih bijaksana, akan mengalami nasib yang buruk.

Keledai Yang Memakai Kulit Singa

Seekor keledai menemukan sebuah kulit singa yang telah ditinggalkan oleh sang pemburu di dalam hutan. Dia kemudian memakai kulit singa itu dan menghibur dirinya dengan cara bersembuyi di semak-semak dan tiba-tiba meloncat keluar untuk menakut-nakuti binatang yang lewat di tempat itu. Semua binatang yang kebetulan lewat, menjadi takut dan lari dari tempat itu ketika melihat keledai yang mereka kira singa.
Keledai tersebut begitu senang melihat semua binatang lari menjauh darinya, seolah-olah dirinya adalah raja hutan, sehingga karena terlalu bangga dan senangnya, dia mulai mengaum dengan keras, tetapi bukanlah auman singa yang keluar dari mulutnya, melainkan cuma ringkikan keledai yang parau. Seekor rubah yang tadinya ikut lari bersama dengan binatang lainnya, menjadi terhenti ketika mendengar suara itu. Perlahan-lahan dia mendekati keledai itu dan menyadari bahwa yang menakut-nakuti seluruh binatang yang lewat di tempat itu hanyalah seekor keledai yang memakai kulit singa. Rubah itu kemudian berkata sambil tertawa:
"Jika kamu menutup mulutmu, mungkin saya akan berlari ketakutan juga. Tetapi kamu kamu malah mengaum dan mengeluarkan suara ringkikanmu yang parau." Edits by jaka gesik
Orang bodoh mungkin bisa menipu dengan pakaian dan penampilannya, tetapi dari perkataanya, orang lain akan segera tahu siapa dirinya sebenarnya.



Keledai yang Pongah


Seekor keledai beristirahat dalam jangka waktu yang cukup lama dan banyak menerima makanan yang baik. Karena itu dia merasa sangat kuat, berjingkrak-jingkrak dengan angkuh, dan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.
"Ayah saya pasti dulunya adalah kuda balapan," katanya. "Aku bisa merasakannya dengan jelas."
Hari berikutnya, majikannya mulai mempekerjakannya dengan keras dan malam itu dia menjadi sangat kecapaian dan sedih.
"Saya salah," katanya. "Ayah saya hanyalah seekor keledai."


Kelelawar dan Musang

Seekor kelelawar tanpa sengaja masuk ke dalam sarang seekor musang yang dengan cepat menangkapnya. Sang Kelelawar memohon-mohon agar dilepaskan, tetap sang Musang tidak mau mendengarkannya.
"Kamu adalah seekor tikus," katanya, "dan Saya sangat membenci tikus. Setiap tikus yang saya tangkap, akan saya mangsa!"
"Tapi saya bukan seekor tikus!" teriak sang Kelelawar. "Lihatlah sayapku, dapatkan seekor tikus terbang?, Saya adalah seekor burung! mohon lepaskanlah saya!"
Sang Musang mengakui bahwa sang Kelelawar bukanlah seekor tikus sehingga melepaskannya pergi. Tetapi beberapa hari kemudian, kelelawar yang malang ini, tersesat lagi ke dalam sarang musang yang lain. Dan kebetulan musang ini bermusuhan dengan burung. Sang Musangpun menangkap dan bersiap untuk memangsa sang Kelelawar.
"Kamu adalah seekor burung," katanya, "dan saya akan memangsa kamu!"
"Apa?" teriak sang Kelelawar, "Saya? adalah burung? Mengapa kamu berkata begitu? semua burung memiliki bulu! Saya tidak memiliki bulu karena saya adalah seekor tikus."
Akhirnya sang Kelelawarpun selamat dari bahaya untuk kedua kalinya. Edits by jaka gesik
Tempatkanlah layarmu kemanapun angin bertiup. Sesuaikan dirimu dengan kondisi yang kamu alami.


Kelinci dan Anjing Pemburu

Seekor anjing pemburu yang mengejar-ngejar seekor kelinci, dan setelah beberapa lama, sang Anjing menyerah dan menghentikan pengejarannya. Kebetulan kejadian itu disaksikan oleh seorang gembala yang langsung mengejek sang Anjing dan berkata:
"Hewan yang lebih kecil ternyata larinya lebih kencang dibandingkan dengan kamu,"
Sang Anjing menjawab, "Tidakkah kamu melihat perbedaan di antara kami? Saya berlari untuk mendapatkan makanan, sedangkan sang Kelinci berlari untuk mempertahankan hidupnya."
Keinginan menentukan kerasnya suatu usaha.


Kelinci dan Telinganya yang Panjang

Seekor singa terluka karena tersedak oleh sebuah tanduk kambing hutan yang tidak sengaja tertelan sewaktu makan. Dia menjadi sangat marah dan menganggap bahwa semua hewan yang menjadi mangsanya seharusnya tidak memiliki tanduk yang berbahaya seperti itu, yang dapat membuatnya terluka saat makan. Karena itu dia lalu memerintahkan semua hewan yang memiliki tanduk, segera meninggalkan hutannya dalam waktu satu hari.
Perintahnya membuat semua hewan dalam hutan menjadi ketakutan. Semua hewan yang memiliki tanduk, secepatnya berkemas-kemas dan meninggalkan hutan tersebut. Termasuk seekor kelinci, yang kita tahu, tidak memiliki tanduk. Kelinci tersebut begitu khawatirnya sampai susah tidur di malam itu dan bermimpi buruk tentang singa.
Dan ketika dia keluar dari sarangnya di pagi hari, dilihatnya bayangan dirinya di tanah, dengan telinganya yang panjang, seolah-olah dia memiliki tanduk yang sangat panjang, sang Kelinci menjadi sangat ketakutan.
"Selamat tinggal tetanggaku semua," katanya. "Saya akan meninggalkan hutan ini. Sang Singa pasti menganggap bahwa telinga saya ini adalah tanduk, walaupun itu tidak benar." Edits by jaka gesik
Jangan biarkan musuhmu memiliki alasan untuk menjatuhkan kamu.
Kelinci Penakut dan Kodok

Kelinci, seperti yang kita tahu merupakan makhluk yang penakut. Sedikit saja bayangan yang mucul, akan membuat mereka lari terbirit-birit bersembunyi. Suatu ketika, mereka berdiskusi bagaimana cara agar mereka bisa terhindar dari ketakutan. Saat mereka sedang ribut berdiskusi, tiba-tiba bunyi suatu suara yang aneh sehingga kelinci-kelinci tersebut lari ketakutan menuju ke sarangnya. Saat itu mereka berlari melewati sebuah kolam, di mana pada kolam tersebut tinggallah keluarga kodok yang sedang duduk di alang-alang pinggiran sungai. Dalam sekejap mata, kodok-kodok yang terkejut melihat kelinci yang berlarian, berhamburan lari dan melompat masuk ke dalam kolam.
"Lihat," teriak seekor kelinci, "kita seharusnya tidak perlu terlalu khawatir dengan sifat penakut kita, di sini masih ada makhluk yang lebih penakut dan takut kepada kita!" Edits by jaka gesik
Bagaimana pun jeleknya nasih yang kita alami,  masih ada yang bernasib lebih jelek dibandingkan dengan kita.

Kepiting Muda dan Ibunya

"Mengapa kamu berjalan ke arah samping seperti itu?" tanya ibu kepiting kepada anaknya. "Kamu harus berjalan lurus ke depan dengan jari-jari kaki yang menghadap keluar."
"Perlihatkanlah saya cara berjalan yang baik bu," kata kepiting kecil itu kepada ibunya, "Saya sangat ingin belajar."
Mendengar kata anaknya, ibu kepiting tersebut mencoba untuk berjalan lurus ke depan. Tetapi dia hanya bisa juga berjalan ke arah samping, seperti cara anaknya berjalan. Dan ketika ibu kepiting tersebut mencoba untuk memutar jari-jari kakinya ke arah luar, dia malah tersandung dan terjatuh ke tanah dengan hidung terlebih dahulu. Edits by jaka gesik
Jangan menjelaskan bagaimana orang harus bertindak kecuali kamu dapat memberikan contoh yang baik



Kerbau dan Kambing

Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya.
Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan." Edits by jaka gesik
Sangatlah jahat, mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain.




7 komentar:

  1. http://taipannnewsss.blogspot.co.id/2018/01/6-cara-mudah-mencintai-diri-sendiri.html
    http://taipannnewsss.blogspot.co.id/2018/01/ilmuan-temukan-gua-bawah-air-terpanjang.html
    http://taipannnewsss.blogspot.co.id/2018/01/ini-yang-terjadi-pada-tubuh-sewaktu.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus
  2. Lumayan buat nulis literatur di masa pandai nih

    BalasHapus
  3. Karena Aesop ini hidup jaman sebelum masehi. Kemungkinan Aesop ini seorang Nabi yang diutus untuk bangsa Yunani.
    Mohon ijin untuk di copy. mau kirim keanak saya tiap hari untuk wejangan masa kecilnya

    BalasHapus